2008/08/11

Penerimaan Pegawai Bank Indonesia

Bank Indonesia mengundang profesional muda yang berintegritas dan berdedikasi tinggi melalui program Multi Level Entry untuk jabatan Non-Staf yang akan ditempatkan pada posisi Pengawas Bank Pertama dan beberapa posisi di bidang Logistik dan Teknologi Informasi.

Persyaratan Administratif:

  1. Usia maksimum 30 tahun pada 1 Agustus 2008 (Lahir setelah 31 Juli 1978) untuk posisi Pengawas Bank Pertama (PBP)
  2. Usia maksimum 31 tahun (Lahir setelah 31 Juli 1977) untuk posisi di bidang Logistik dan Teknologi Informasi
  3. Pendidikan minimal D3; Diutamakan jurusan yang sesuai dengan persyaratan dan memiliki pengalaman kerja yang relevan dengan jabatan yang dilamar
  4. IPK minimal: 2.5 (skala 4) dan perpadanannya bagi perguruan tinggi yang menerapkan pola penilaian yang berbeda
  5. Memiliki Kemampuan berbahasa Inggris
  6. Tidak mempunyai saudara kandung/ suami/ isteri yang bekerja sebagai pegawai atau calon pegawai Bank Indonesia
  7. Bersedia menjalani ikatan dinas dan atau bersedia melepaskan ikatan dinas dari institusi lain
  8. Hanya kandidat yang memenuhi persyaratan administratif dan pengalaman terbaik (shortlisted candidate) yang akan diikutkan dalam setiap tahapan seleksi
  9. Penetapan shortlisted candidate dilakukan berdasarkan peringkat peserta per jabatan dan per Kantor Pusat/ wilayah Kantor Koordinator Bank Indonesia (KKBI)

Tata Cara Pengajuan Lamaran:

  1. Penyampaian lamaran hanya dapat dilakukan melalui aplikasi on-line mulai 3 s/d 12 Agustus 2008. Tidak ada jalur lain yang digunakan dalam proses pengiriman lamaran
  2. Seleksi akan diselenggarakan di Jakarta, Kantor Koordinator Bank Indonesia (KKBI) Medan, KKBI Padang, KKBI Bandung, KKBI Semarang, KKBI Surabaya, KKBI Denpasar, KKBI Makassar, KKBI Banjarmasin, dan 16 Kantor Bank Indonesia
  3. Pelamar diperkenankan memilih satu kota sebagai tempat untuk mengikuti seleksi
  4. Biaya dari dan ke tempat seleksi menjadi tanggung jawab peserta
  5. Dalam proses seleksi ini pelamar tidak dipungut biaya apapun
  6. Pelamar dihimbau untuk mengabaikan pihak-pihak yang menjanjikan dapat membantu kelulusan dalam proses seleksi ini.


Untuk informasi lebih lengkap mengenai posisi jabatan, detail syarat pendidikan & kebutuhan untuk setiap posisi dapat dilihat www.ppm-rekrutmen.com/bi/ atau http://www.bi.go.id/

Sumber: Situs Bank Indonesia


Baca Selengkapnya...

2008/08/06

TERSESAT

Seorang pria sungguh membenci kucing yang dipelihara istrinya. Suatu hari dia memutuskan untuk membuang kucing itu sejauh 20 blok dari rumahnya. Namun setibanya pria itu di rumahnya, kucing itu sudah berjalan melintasi halaman rumah ...

Keesokan harinya, pria itu memutuskan untuk membuang lagi kucing itu sejauh 40 blok dari rumahnya dan meninggalkan kucing itu di taman. Tetapi ketika dia memasuki halaman rumahnya, kucing itu sudah ada di sana!


Dia selalu mencoba membuang kucing itu ke tempat-tempat yang lebih jauh dan lagi-lagi kucing itu bisa kembali ke rumah.

Akhirnya dia memutuskan untuk mengendarai mobilnya sejauh 20 km, lalu belok ke kanan, belok ke kiri, melewati jembatan, terus belok ke kanan lagi dan ke kanan lagi sampai dia mencapai suatu tempat yang dianggapnya jauh sekali dari rumahnya. Lalu dia
meninggalkan kucing itu disana.

Beberapa jam kemudian pria itu menelepon rumah dan bertanya pada istrinya, "Apakah kucing itu sudah kembali ke rumah?"

"Ya!", jawab istrinya. "Mengapa kamu bertanya?"

Dengan frustasi, pria itu menjawab, "Berikan teleponpada kucingmu itu. Aku tersesat dan butuh petunjuk arah!"
Baca Selengkapnya...

3 RESIKO INVESTASI YANG PALING DITAKUTI

Naskah ini ditulis oleh Safir Senduk, seorang perencana keuangan, dan telah dimuat di Tabloid NOVA No. 746/XIV.
Sering kita berpikir mengenai resiko-resiko yang mungkin akan kita hadapi manakala kita akan menginvestasikan uang kita. Katakanlah kita mempunyai uang Rp 10 juta, dan kita bingung apakah akan menaruhnya di bank atau di tempat lain. Kalau ditaruh di bank, kita mungkin merasa aman. Tetapi kadang-kadang, tawaran investasi di tempat lain seringkali cukup besar dan sangat menggoda, sehingga ini kadang-kadang menakutkan Anda.
Yang namanya investasi pasti ada risikonya. Nah, dari pengalaman saya selama ini, biasanya hanya ada tiga (3) risiko yang paling ditakutkan orang ketika mereka berinvestasi, yaitu:
1. Turunnya Nilai Investasi
Risiko yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi umumnya adalah "Apakah uang saya akan hilang?" Kebanyakan orang mungkin menjawab "tidak" kalau ditanya seperti itu. Iyalah, mana ada, sih orang yang mau kehilangan uangnya? Akan tetapi, masalahnya, yang namanya risiko pasti ada dalam setiap investasi. Hanya bedanya adalah di ukurannya. Ada produk investasi yang risikonya cukup besar, ada yang sedang, ada yang kecil. Itu mungkin butuh pembahasan yang khusus di NOVA nomor-nomor mendatang. Yang jelas, satu hal yang paling ditakuti orang, sekali lagi adalah: "Apakah uang saya akan hilang?"
Oke, sekarang kalau Anda berinvestasi, seberapa besar penurunan nilai yang bersedia Anda tanggung bila Anda mengalami kerugian? 10 persen? 30 persen? 50 persen? Atau 100 persen? Berapapun besar kerugian yang bersedia Anda tanggung, ingatlah, itu adalah bagian dari berinvestasi. Jangan pernah mengharapkan Anda akan terus-menerus untung. Yang namanya kerugian, sesekali memang harus dialami. Kalau enggak mengalami, ya enggak belajar, kan?
2. Sulitnya Produk Investasi itu Dijual
Risiko kedua yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi adalah apakah produk investasi yang dibelinya itu mudah untuk dijual kembali. Beberapa orang mungkin senang berinvestasi ke dalam emas karena emas dianggap mudah dijual kembali. Akan tetapi, ada juga orang yang berinvestasi ke dalam mata uang dolar Amerika, dan dolar tersebut cepat-cepat dimasukkannya ke bank. Ini karena bila dolar itu disimpan di lemari, maka kondisi fisik dari kertas uangnya mungkin akan menurun, dan itu kadang-kadang akan menyulitkan bila suatu saat dolar itu hendak dijual kembali. Maklum, beberapa bank seringkali tidak mau membeli mata uang asing Anda bila kondisi uang kertasnya robek, rusak atau kumal.
Contoh lain dari produk investasi yang tidak selalu mudah untuk dijual kembali adalah barang-barang Koleksi. Barang-barang koleksi umumnya tidak selalu mudah dijual kembali karena pasar pembeli barang-barang ini sangat spesifik. Lukisan misalnya. Karena pasarnya yang spesifik, tidak selalu mudah menjual lukisan. Tapi, sekali terjual, bisa saja harganya sangat tinggi dan memberikan untung yang lumayan buat orang yang menjualnya.
Jadi, sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi, ketahui lebih dulu seberapa mudahnya produk investasi Anda bisa dijual kembali. Jangan sampai Anda berinvestasi tapi tidak bisa menjualnya, karena barangnya memang sulit dijual.
3. Hasil Investasi yang Diberikan Tidak Sebesar Kenaikan Harga Barang dan Jasa
Bayangkan kalau Anda berinvestasi di deposito yang memberikan bunga 10 persen setahun, sedangkan dalam setahun harga barang dan jasa malah naik 15 persen? Hal ini seringkali terjadi, bukan karena terlalu tingginya kenaikan harga barang dan jasa, tetapi karena produk yang dipilih itu sendiri belum tentu sesuai.
Iya dong, beberapa dari Anda mungkin menginginkan produk investasi yang aman dan konservatif. Tetapi, konsekuensinya adalah bahwa Hasil Investasi yang didapat mungkin saja tidak bisa menyamai kenaikan harga barang dan jasa. Kalau itu terus Anda alami dari tahun ke tahun, maka Anda akan bangkrut.
Apa yang harus Anda lakukan untuk menghadapi risiko ini? Jangan menutup diri terhadap informasi. Pelajari produk-produk investasi lain yang mungkin Anda belum tahu, dan setelah itu cobalah masuk ke situ dengan mempertimbangkan segala konsekuensinya. Lama-kelamaan, Anda pasti bisa mengatasi tingginya kenaikan harga barang dan jasa dengan berinvestasi pada produk yang memang berpotensi untuk bisa memberikan hasil yang lebih tinggi dibanding kenaikan harga barang.

Sumber: Tabloid NOVA No. 476/XIV

Baca Selengkapnya...